Saturday, June 29, 2013

Vania Saat Bepergian

Bunda bersyukur, pergi kemana-mana Vania nggak terlalu sulit soal makanan. Asal ada menu nasi plus ayam goreng, biasanya Vania makannya gampang. Tentu saja, dengan iming-iming sesuatu juga. Hahaha.. Kalau ada permen menanti, makan jadi lahap.. :-D

Akhir-akhir ini Vania sukanya bawa permen yuppi atau permen lunak lainnya yang rasa buah-buahan. Biasanya Bunda juga bawakan permen Scott's sekalian. Vania suka sekali. Bagus juga kan, karena permen Scott's yang chewy itu sudah mengandung vitamin C.. Hihihi.. :-D

Tas kecil yang selalu Vania bawa kemana-mana (khususnya ke tempat ramai seperti mall, dll), itu berisi identitas Vania, permen, tissue kering dan tissue basah, serta minyak kayu putih. Identitas Vania bunda buat sendiri, foto Vania dan bunda ditempel di kartu sebesar kartu nama, dengen keterangan alamat dan nomor telepon dibawahnya.


Seperti Kitiran
Jika urusan makan tidak ada masalah asal membawa permen, lain lagi urusan tidur. Ini yang membuat bunda pusing 7 keliling. Vania ini tidurnya seperti kitiran! Duh! Semalaman posisinya bisa berubah berkali-kali. Kadang bunda terbangun tengah malam dan mendapati kepala Vania di perut bunda. Tapi dini harinya bunda temukan jempol kaki Vania di depan hidung bunda.. Hmmph.. 

Kalau di rumah, bisa disiasati dengan meletakkan kasur di bawah. Tapi kalau saat bepergian bagaimana?!


Vania bepergian masih bisa dihitung jari.. Biasanya ke Bandung/ Lembang yang paling sering. Yang jauh pernah ke Jogja dan Medan. Waktu di Jogja, karena kami menginap di homestay, kasur busa yang di atas tempat tidur bisa kami turunkan ke bawah. Masih ringan.

Tapi beberapa kali Vania menginap di hotel, kasur springbed yang mereka sediakan terlalu berat untuk digotong ke bawah. Akhirnya mau nggak mau sewa extra bed yang diletakkan di bawah. Penyewaan extra bed lumayan mahal ya. Kalau ke Bandung/ Lembang masih bisa bawa kasur lipat di mobil, dengan catatan nggak menginap di hotel ya (di hotel mana boleh kan bawa kasur sendiri?). Kalau di homestay, cottage, atau villa kita bisa membawa kasur lipat sendiri ya sepertinya.. :-D

Saat keluar kota (bahkan keluar pulau) seperti ke Medan kemarin, akhirnya kami memutuskan beli kasur lipat di kota Medan. Karena kami menginap di mess tentara, jadi silahkan saja bawa kasur dari luar. Harga kasur lipat sekitar 250rb-300rb. Jauh lebih murah daripada kami menghadapi resiko Vania jatuh dari tempat tidur yang mana bisa mencederai kepalanya. Berbahaya sekali.


Gambar di atas itu Vania yang tidur di pojokan kamar mess Yos Sudarso, Polonia, Medan. Ujung sana dibatasi sofa empuk, samping-sampingnya dibatasi guling, dan bunda tidur di sebelah Vania beralaskan bed cover yang dilipat-lipat.

Gambar dari sini.

Begitulah susahnya urusan tempat tidur buat Vania saat kami bepergian. Sahabat Vania disini, ada yang punya masalah seperti Vania nggak? Tidur berputar-putar seperti kitiran? x_x

Ohya.. Catatan sedikit, teman.. Kalau habis makan permen jangan lupa kumur-kumur, gosok gigi anak pakai kassa saja, atau bawa saja sikat gigi nggak pakai pasta gigi juga nggak apa-apa, yang penting nggak ada sisa permen lengket di permukaan gigi.. Hihihi.. ^_^

Thursday, June 20, 2013

Orientasi Kampus ^_^

Kenapa juga bisa ada judul "orientasi kampus" di blognya Vania ya? Hihihi... Emangnya udah mau kuliah, apa? Waks.. :-P

Jadi, ceritanya Vania ini suka sekali kalau Bunda ajak ke kampus. Kamis minggu lalu, sudah kali ketiga Vania jalan-jalan ke kampus Bunda. Vania pulang sekolah langsung Bunda bawa ke Salemba. Apa ya kira-kira yang membuat Vania senang di kampus?

Kampus Bunda yang tadinya teduh.. Kenapa juga pohonnya ditebang..? Huhuhu..

Hmm.. Mungkin karena suasananya yang teduh.. Mungkin Vania bisa bertemu tante-tante yang imut-imut teman kuliah Bunda dulu (dimana sekarang mereka sedang mengambil pendidikan spesialis), mungkin karena bisa bertemu Eyang Nuning (adiknya Opa yang bekerja sebagai Tata Usaha Pascasarjana UI), atau paling memungkinkan adalah makanannya yang enak.. Hehehe.. :-P

Bunda Vania sendiri, beberapa kali ke kampus untuk suatu urusan. Pertama kali menginjakkan kaki di kampus setelah bertahun-tahun adalah untuk urusan SIP. Kemudian meminta surat rekomendasi dari salah satu dosen Bunda (Bunda perkenalkan kepada Vania sebagai Bu Gurunya Bunda), supaya Bunda Vania bisa melanjutkan sekolah (bukan melanjutkan sekolah spesialis loh). Pesannya bu gurunya Bunda itu, jika sudah pengumuman hasil ujian masuk, diminta untuk mengabarkan ke beliau.

Jadi, agendanya kemarin ya itu.. Mumpung ada waktu, sowan ke Drg. Hendrarlin Soenawan, Sp.KGA (Kepala Program Studi Spesialis Ilmu Kedokteran Gigi Anak UI). Panggilan beliau, adalah Drg. Lin. Dokter Lin ini, adalah salah satu dosen berhati malaikat di kampus Bunda. Bersama almarhum suami beliau (Drg. Soenawan, Sp.Prosth - dosen prosthodonti), keduanya adalah penyelamat Bunda saat Bunda kuliah dulu.

Jujur saja, dulu Vania suka malas sekolah dan malas belajar. Terlebih, jika teman-teman di sekitar rumahnya mengajak main. Hari libur mereka kan ndak sama. Bisa saja jika teman-teman tetangga libur, Vania masih masuk. Ini nih yang membuat Vania tiba-tiba bisa mogok sekolah. Dulu, hal ini membuat Bunda Vania berang. Sempat keluar kata-kata kasar, "mau jadi apa kalau kamu besar nanti?!"

Astaghfirullah! Tapi, sekarang Bunda sudah sadar kesalahan Bunda. Yaa.. Sekarang, Bunda berusaha menyikapinya dengan tenang. Dan ternyata, beberapa kali Bunda ajak ke kampus bisa juga mengobati kemalasan Vania ke sekolah. Hahaha... :-D

Vania di Taman FIK (Fakultas Ilmu Keperawatan).

Di pojokan Taman FIK itu, dulu bunda Vania pernah menangis sehabis ujian lisan. Bunda ingat dulu itu ujian lisan Konservasi Gigi. Bunda sendirian, dosennya tiga. Merasa gagal, bunda lari ke taman ini dan menangis sampai puas. Semoga kejadian seperti ini tak dialami Vania nanti ya, Vania harus mempersiapkan semua sebaik-baiknya. Sukalah dengan belajar, mulai dari sekarang. :-)


Lihatlah tante-tante di ujung sana, Vania.. Mereka sedang belajar. Belajar itu nggak boleh ada kata bosan dan capek. Bunda juga belajar sampai tua. Bahkan insya Allah, kalau tidak ada halangan bunda akan melanjutkan lagi belajarnya Bunda.. Vania, yang semangat ya!

Ohya, di Taman FIK ini ada yang unik loh! Sampai sekarang pun, ternyata masih ada! Waaah.. Dua pohon yang dahannya menjadi satu! Bagaimana coba penjelasannya? Karena ini kampus fakultas kesehatan, ndak ada yang peduli dengan keadaan pohon ini (maksudnya, ndak diteliti begitu). Mungkin kalau di IPB sudah diteliti kali ya.. Hahaha..

Pohon yang kanan dan yang kiri, masing-masing punya akar sendiri..

Dahannya menyatu di tengah..

Suasananya sejuk ya? Padahal kampus ini berlokasi di tengah kota Jakarta, dengan jalan raya Salemba yang biangnya macet di jam-jam tertentu. Taman ini benar-benar menjadi salah satu paru-paru kampus deh.. Dulu, bunda Vania sering menghabiskan waktu disini. Untuk belajar kelompok, pengajian, rapat ini itu.. Banyak sekali kenangan disini.. ^_^

Tak jauh dari Taman FIK ada bundaran Pascasarjana (dulu kami begitu menyebutnya). Ternyata sudah ada namanya sekarang, asembly point. Hehehe.. Di sekitar situ ada Kafe Prima. Nah, Vania makan disitu deh.. Paket nasi dan ikan dorry goreng tepung menjadi pilihan. Untuk Eyang dipesankan ikan dorry cabe hijau. Enak banget! Dan Bunda sendiri pesan siomay saja. Murah meriah, sambil mengenang masa kuliah yang biasanya cuma bisa beli siomay saja sebagai pengganjal perut.. :-D

Kafe Prima. Di ujung sana, ada gedung Pascasarjana UI.

Adiknya Opa, Eyang Nuning, adalah salah satu karyawan di bagian Tata Usaha Pascasarjana UI. Dari dulu kalau Bunda butuh apa-apa ya perginya kesini. Kehabisan ongkos pulang, misalkan. Hahaha.. Pernah juga mendapat pasokan pasien dari teman-temannya Eyang Nuning disini.. :-D

Kantornya Eyang Nuning..

Nah.. Setelah makan siang dan sowan ke Eyang Nuning, saatnya sowan ke dokter Lin. Sebenarnya dokter Lin sudah ada di klinik sejak pagi, namun baru available siang hari. Maklum lah, beliau sibuk pastinya. Vania bertemu dengan dokter Lin yang baik hati itu, dipeluk-peluk, diperiksa juga giginya. Sempat deg-degan juga pas Vania disuruh mangap sama dokter Lin. Berasa masih mahasiswa.. Hahaha.. 

Ketemu juga dengan tante Pituy! Tante Pituy nggak mau difoto! Heran! Akhirnya ambil dari belakang saja deh! Nah, si Tante ini adalah teman sekelas Bunda dulu... Sekarang tante Pituy sedang mengambil pendidikan spesialis kedokteran gigi anak. Buat teman-teman Vania yang ingin periksa gigi, coba deh ke Tante Pituy di kampus FKG UI bagian Pedo. Orangnya lucu loh. Hihihi.. :-D

Klinik Gigi Anak, Salemba.

Hmm.. Kalau teman-teman Vania disini, pernah nggak sih malas sekolah dan malas belajar? Nggak ya? Huhuhu... Lalu, kalau sedang jenuh belajar, apa yang bisa jadi motivasi buat teman-teman semua untuk giat belajar lagi..?

Hari ini Vania mau ambil raport.. Setelahnya, liburrr!!! Horeee! Bolehlah istirahat belajar dulu.. Hahahaaa.. Saatnya bermain dan jalan-jalan ya.. Insya Allah.. Selamat liburan juga untuk teman-teman semua! ^_^

Ohya, baju yang Vania pakai itu dijahit sendiri di tukang jahit dekat rumah. Bahannya dari Tante Elsa. Lucu ya, motifnya kepik begitu.. Makasih, tante Elsa! ^_^

Monday, June 17, 2013

Keju Pizza

Sebenarnya, tulisan ini sudah lama sekali ingin Bunda ceritakan.. Karena memang sudah hampir setahun yang lalu.. :-P

Saat Vania batita dulu, Bunda Vania beberapa kali memberi Vania keju sebagai MPASI (usia Vania di atas 1 tahun). Namun, begitu diberi keju, kulit Vania akan timbul beberapa bentol kemerah-merahan yang gatal. Alergi. Kalau menurut yang Bunda baca, ini karena alergi protein yang ada di susu sapi. Namun anehnya, kalau diberi susu UHT, Vania baik-baik saja..

Ketika browsing-browsing lagi, Bunda Vania menemukan artikel seorang anak balita yang juga alergi keju. Walaupun baik-baik saja saat minum susu sapi. Akan Bunda copas paragraf yang berisi penjelasannya disini.
Menurut Andang Gunawan, ND, ahli terapi nutrisi, seseorang memang bisa alergi terhadap keju. Zat di dalam keju yang dapat memicu alergi adalah tiramin, yang diperoleh dari hasil fermentasi. Jika hasil tes menyatakan Mutia alergi keju, sebaiknya memang ia menghindari konsumsi keju.
Sumber:  myhealthylife

Bisa jadi, dulu itu Vania tidak alergi protein susu sapi, namun hanya alergi pada satu bahan yang merupakan hasil dari fermentasi susu sapi. Seperti kasus di atas. Wallahu'alam.

Namun, sejak Vania usia 4 tahun Vania sudah tidak alergi lagi. Diawali dengan mencoba keju cheddar. Saat kulit Vania sudah tidak timbul bentol-bentol merah lagi, lanjut keju-keju lainnya seperti keju mozzarella yang digunakan sebagai topping pizza. Alhamdulillah.. Bunda senang.. ^_^ Ini artinya Vania sudah bisa diajak wiskul kemana-mana.. Hahaha.. 

Bantuin Bunda di dapur. Vania suka ngemilin kejunya saja.. :-D

Saking sukanya sama pizza, tempo hari sampai-sampai meminta pizza untuk sarapan. Yah, Bunda beli saja roti pizzanya, beri topping sosis dan keju cheddar, selesai.

Sebelumnya Bunda coba pakai mozzarella yang dijual di supermarket tapi kok rasanya ndak sama ya dengan pizza-pizza yang dijual di gerai-gerai pizza ternama itu.. Padahal sudah ditaburi keju parmesan juga.. Kata Vania beda banget, enakan yang beli.. Hahaha.. Ampuuun deh.. Makanya, akhirnya pakai keju cheddar saja.


Vania juga suka kok pizza yang buatan rumah. Apalagi, Vania sendiri yang membantu Bunda membuatnya.. Wah.. Rasanya sedap deh.. Capek masak, nikmati pizzanya.. ^_^

Made with love.. ^_^

Hmm.. Topping pizza apa yang menjadi favorit teman-teman? ^_^

Tuesday, June 11, 2013

Tempat Kerja Opa Dulu

Semalam sempat bincang-bincang via BBM dengan Mama Cal-Vin tentang Kolinlamil. Wah, percakapan itu membawa Bunda ke kenangan jaman dahulu kala saat Bunda Vania masih kuliah di daerah Salemba. :-D

Saat itu, Opa Vania sedang menjabat Kadiskomlek Kolinlamil (Kepala Dinas Komunikasi Elektronika Kolinlamil) sekitar tahun 1998-2002. Setiap berangkat kuliah, biasanya Opa nge-drop Bunda di kampus. Memang Opa melewati jalan Salemba setiap hari. Jika Bunda Vania pulang kuliah sore, biasanya sering dijemput untuk kemudian dibawa ke kantor Opa, menunggu sampai selesai jam kerja, baru pulang bareng ke rumah. Saat itu jalanan tidak semacet sekarang tentunya.. 

Hari Minggu kemarin, Vania diajak Bunda jalan-jalan untuk melihat dari dekat sekaligus naik ke kapal Rainbow Warrior milik organisasi Greenpeace. Bunda Vania jadi ingin menceritakan pengalaman saat Vania ikut berlayar di sekitaran Teluk Jakarta 4 tahun yang lalu. ^_^

Sekitar bulan Mei 2009, saat itu Opa Vania menjabat sebagai Komandan Seskoal. Di akhir tahun ajaran Opa mengadakan acara Joy Sailing untuk semua Pasis (Perwira Siswa) beserta keluarganya. Vania ndak ketinggalan tentunya.. ^_^

Acara Joy Sailing diadakan tanggal 23 Mei 2009. Kapal berangkat berlayar pagi-pagi ke sekitaran Teluk Jakarta, kemudian malamnya menginap di atas kapal, untuk akhirnya kembali menepi di pelabuhan tanggal 24 Mei 2009. Singkat, tapi menyenangkan.  ^_^

Kapal KRI Tanjung Nusanive. Foto ini diambil oleh fotografer Seskoal.

Kami berangkat pagi-pagi dari Pelabuhan Tanjung Priok, sehari setelah ulang tahun Vania yang pertama.. This is the best birthday gift ever, right Vania? ^_^

Vania masih bayi.. Masih digendong Bunda.. ^_^

KRI Tanjung Nusanive. Setahu Bunda, bendera berbintang dua menunjukkan pangkat orang tertinggi yang ada di atas kapal.

Foto diambil oleh fotografer Seskoal.

Foto diambil oleh fotografer Seskoal.

Aroma mesin sangat kuat tercium di area ini..

Seingat Bunda, di belakang Bunda dan Vania itu adalah bermeter-meter tali tambang yang mengikat jangkar, dan kemudian menggulung saat kapal akan berangkat. Di bawah ini adalah pemandangan di sekitar Teluk Jakarta, yang (menurut Bunda) indah sekali.. ^_^

Berbaris-baris kapal milik TNI AL.

This is beautiful..

Ramainya Teluk Jakarta..

Kami sekeluarga.. ^_^

Tidak hanya Vania dan Bunda saja yang ikut, tapi juga Eyang, adik-adik Opa lainnya serta sepupu-sepupu Bunda. Rame! ^_^

Vania kecil bersama Opa dan Oma di kamar tidur. Foto ini diambil oleh fotografer Seskoal.

Jujur saja, ini pertama kalinya Bunda dan Vania ikut berlayar. Hehehe.. Yang membuat Bunda Vania takjub adalah arah kiblat yang berubah-ubah.. Sesuai kemana arah kapal menghadap.. Setiap waktu sholat tiba, diumumkan oleh ABK kemana arah kiblatnya. Biasanya mengacu ke bagian-bagian kapal. Entah menghadap ke dek, atau ke anjungan. Lucu.. Kenapa selama ini ndak pernah terpikir bahwa di atas kapal arah sholatnya bisa berubah-ubah ya... Hihihi...

Menikmati matahari terbenam. Salah satu pulau di Kepulauan Seribu terlihat di kejauhan.

Angin malam di atas kapal. Vania pakai jaket, lengkap tertutup rapat. Takut kedinginan.

Saat itu, Vania masih makan bubur saring. Wah, perjalanan ini cukup membuat Bunda bingung. Akhirnya, mau ndak mau Bunda bawa saja bubur instan. Sebenarnya Vania ndak terlalu suka. Sering dilepeh. Namun hampir semua rasa Bunda bawa, supaya bisa ganti-ganti. Merknya Bunda lupa apa. Bunda juga bawa buah pisang, serta biskuit dan roti yang bisa dilumatkan dengan susu UHT. Ohya, Vania masih ASI juga.. :-D

Paginya, kami menikmati indahnya matahari terbit. Subhanallah...

As above so below..

Pagi hari, diadakan senam bersama untuk semua peserta Joy Sailing di dek kapal yang sangat luas itu.. Ada hadiah balon untuk anak-anak.. ^_^

Ini kapal besar sekali.. Sekocinya saja banyak berjajar-jajar...

Pagi hari tanggal 24 Mei 2009, kapal siap untuk menepi di pelabuhan. 

Jemputan bis dan kendaraan untuk para peserta Joy Sailing sudah siap di tempat.

Di depan KRI Tanjung Nusanive. Bunda, Vania dan Tante Ayu (Mamamnya Aira). Saat itu Aira belum lahir, hehe..

4 tahun kemudian...

Vania di Kolinlamil, saat pulang dari melihat kapal Rainbow Warrior-nya Greenpeace.

Sepulangnya kami dari Tanjung Priok kami memang mampir di Kolinlamil, untuk sholat Dzuhur.

Cuaca panas terik.. Foto kanan bawah, tempat kerja Opa yang dulu...

Opa dan Oma. Kolinlamil, 9 Juni 2013.

Saat ini, Opa dan Oma Vania sudah masuk masa pensiun. Menikmati hari tua. Semoga dengan tulisan ini, Vania kelak akan bangga kepada Opa dan Oma, sehingga bisa memotivasi Vania untuk selalu berusaha dan memberikan yang terbaik, baik di sekolah maupun di lingkungan pergaulan Vania nanti.. 

Semoga cerita ini juga dapat menginspirasi teman-teman Vania juga ya.. Supaya kelak semakin mencintai dan memajukan dunia maritim Indonesia.. Amin. :-)

Friday, June 7, 2013

Acara Akhir Tahun @ Pelita Desa

Posting ini hanya berisi foto dan catatan perjalanan Vania.

Acara akhir tahun Komimo hari Sabtu tanggal 1 Juni 2013 kemarin, adalah ke Pelita Desa di Ciseeng, Bogor. Kami berkumpul di sekolah untuk naik bis bersama sekitar jam 7 pagi itu.

Perjalanan memakan waktu sekitar 1,5 jam lebih. Dan seperti biasa pula, anak-anak TK ini ndak betah berlama-lama di dalam bis. "Kenapa sih kok nggak sampe-sampe?"


Tempo hari yang ikut jalan-jalan bareng Vania, selain Bunda, adalah Opa dan Eyang. Begitu sampai, kami dapat snack jagung rebus dan teh manis hangat.

Nonton film di bis. Begitu sampai dapat snack.

Harga tiket masuk adalah Rp.100.000,- per orang. Ini sudah termasuk aneka kegiatan di dalamnya, snack dan makan siang. Begitu masuk kami masing-masing mendapat 3 kupon. Untuk snack bakso, satu buah kelapa dan makan siang.

Agenda pertama sekolah Komimo adalah.. Berfoto bersama maskot Komimo, yaitu tiga boneka Komi, Kimi dan Kimo. ^_^

TK A didampingi Kak Jay (Kepsek), kak Friska (homeroom teacher) dan Kak Sari, bersama Komi, Kimi dan Kimo.

Setelah semua kelas berfoto, giliran para emak yang ndak mau kalah sama anak-anaknya, berfoto bersama ketiga maskot ini. ^_^

Para emak.

^_^

Seperti inilah suasana di Pelita Desa.

Berbaris dulu yaa berbaris..

Setelah berbaris ada beberapa permainan berkelompok yang ndak terlalu semangat Vania ikuti. Mungkin Vania sedang berusaha menyesuaikan diri, belum menemukan rasa nyamannya.

Setelah teman-teman Vania lainnya main becek-becek dan basah-basahan, saatnya bermain tanah liat. Tanah liatnya dicetak bentuk-bentuk lucu. Kali ini Vania mau ikut bergabung.

Setelah main tanah liat, cuci tangan dulu.. :)

Setelah bermain tanah liat, saatnya makan snack yang berupa satu mangkuk bakso. Wah Vania suka sekali ini. Habis satu mangkuk, Vania minta tambah, padahal masing-masing anak hanya mendapat jatah satu mangkuk bakso, hihihi.. Akhirnya Bunda janjikan membuatkan bakso untuk Vania di rumah.. Hehe.. :-P

Hmm.. Yummy.. ^_^

Selesai makan bakso, rehat sejenak sambil bermain memancing ikan-ikanan di kolam. Ceritanya dapat hadiah seekor ikan yang dibawa di dalam plastik.

Vania suka sekali sama ikannya.

Aneka kegiatan panjat memanjat kurang Vania minati. Tapi ada satu yang mau Vania naiki. Namanya entah apa, berupa jembatan seperti dibawah ini..

Antri.. Jalannya satu-satu..

Terlihat simpel. Namun ternyat tidak ya.. Terbukti dua orang dewasa (seorang nenek dan seorang mama) yang menemani anaknya di jembatan ini, harus dituntun oleh pemandunya melewati jembatan ini. Anak-anak lebih bisa menjaga keseimbangan ternyata ya. ^_^

Hore! Vania bisa.. ^_^

Setelah bermain aneka wahana, ada acara memandikan kerbau, memerah susu sapi dan naik kerbau. Memandikan kerbau dan memerah susu sapi belum nyaman bagi Vania. Terlebih Bunda melihat waktu mau diperah sapinya sempat marah, sehingga menendang ember yang ada di bawahnya. Untung ndak kena anak-anak yang di sekitar situ..

Vania ikut naik ke kerbau yang ceritanya sedang menggarap sawah saja. ^_^


Angkat kaki.. Jijik ya Nak? Hihihi.. :-D


Begitu turun, kaos kaki Vania penuh lumpur. Ambune rek.. Nemen! Hihihi.. Baunya luar biasaaa, temaaan.. Subhanallah ya! Bagaimana mereka yang setiap hari berkutat dengan lumpur semacam ini. Melawan bau dan kotor. Demi apa? Demi nasi yang kita makan setiap hari.. Subhanallah.. Alhamdulillah.. Semoga Vania kelak selalu menghargai setiap yang Vania makan, ya..

Selesai membajak sawah-sawahan bareng si kerbau, Vania menanam padi. Vania di rumah cerita sama Bunda, saat mengantri bersama teman-temannya untuk meminta padi kepada kakak pemandu, tak sengaja tangan si kakak kena kepala Vania. Kemudian, si kakak bilang, "Maaf ya Ganteng!"

Hahahahaaaa...

Sejak dari Pelita Desa, setiap habis mandi, Vania selalu pakai jepit rambut. Takut dibilang Ganteng lagi.. Hahaha... =))

Ceritanya, menanam padi. Ternyata susah ya..

Sehabis itu, minum susu murni.. Mungkin langsung dari sapi yang diperah itu kali ya? Enak.. Hehe..

"Bunda.. Aku ndak suka yang stroberi.. Aku yang cokelat aja.."

Selesai minum susu, teman-teman Vania lainnya masih bermain flying fox. Vania dan beberapa teman lainnya belum mau ikut. Akhirnya Vania bunda mandikan saja. Selesai mandi, istirahat sejenak sambil main sama si ikan.

"Halooo.. Ikan.. Kamu minta apa..? Haaah? Apaa..?"

Sambil menunggu makan siang, anak-anak TK ini tukaran kado. Kado dibungkus dengan kertas koran, isinya adalah barang untuk anak-anak yang bukan berupa makanan maupun minuman, dengan kisaran harga Rp.25.000,-

Tukaran kado! Ternyata sifat manusia dimana-mana sama. Yang namanya hadiah, pasti direbutkan. Termasuk Vania dan teman-temannya ini! :-D

Makan siang sendiri.

Makan siang untuk anak disiapkan di piring-piring, tinggal diambil. Sedangkan untuk dewasanya prasmanan. Menunya ayam, sayur sup dan sayur asem, serta bakwan jagung.

Masih ada pembagian souvenir berupa mug dari pengurus PTC Komimo Cilangkap 2012-2013.

Kiri: yang Vania dapat dari tukaran kado, sebuah mug. Kanan: souvenir dari PTC, mug juga. :-D

Pulangnya macet, karena malam minggu. Vania, seperti biasa, ndak ikut bis sekolah lagi. Tapi ikut di mobil sendiri, bareng Opa dan Eyang, yang memang mengikuti bis dari belakang. Dari Pelita Desa jam setengah 3, sampai di rumah jam 5! Huah, luar biasa macetnya.. :-D

Kegiatan sekolah apa yang paling berkesan buat teman-teman Vania disini? Hmm.. Selamat berakhir pekan ya.. Semoga harimu menyenangkan, teman :-)