Bunda Vania kembali lagi disini... Kembali mencatat cita-cita Vania lagi...
Setelah cita-cita saat TK dulu Vania ingin jadi dokter gigi tentara (karena pengaruh keluarga), kemudian saat kelas 1 SD cita-citanya berubah ingin menjadi ibu guru (karena suka dengan gurunya di kelas 1), kini Vania mengubah cita-citanya untuk yang ketiga kalinya... ^_^
Alhamdulillah....
Semakin banyak eksplorasi, semakin baik, insya Allah...
"I want to be a chef," begitu kata Vania.
Kali ini pengaruhnya datang dari hobinya berkreasi di dapur. Sekali dua kali keberhasilannya membuat masakan yang mendapat pujian "Enak!" dari keluarga dan teman-teman membuat Vania semakin bersemangat.
November lalu, di sekolah Vania diadakan kegiatan, berupa presentasi tentang My Dream Job.
Bunda Vania merasa agak bersalah, di saat ibu-ibu lainnya (Bunda tau dari grup wa kelas Vania) menyiapkan kostum untuk anaknya, Bunda tidak menyiapkan apa-apa. Dikarenakan situasi dan kondisi yang memang menyebabkan bunda tidak sempat mencari kostum chef. Bahkan celemek pun belum punya. Maafin Bunda ya Nak..
Tapi, dalam pikiran bunda, presentasi adalah serangkaian penjelasan yang kita berikan kepada orang lain, dengan ditunjang dengan tulisan dan gambar. Kostum, dalam hal ini hanya tambahan. Entah menurut penilaian guru Vania.
Pada akhirnya, memang bunda memotivasi saja Vania sendiri yang menyiapkan segala sesuatunya yang ingin dia presentasikan. Foto-foto saat Vania memasak, Vania yang pilih sendiri. Kata-kata tulisan untuk penjelasan foto-fotonya juga Vania yang pikirkan sendiri.
Intinya, Bunda bersyukur dan bangga karena Vania mau dan bisa, mempersiapkan semuanya sendiri. :-) Alhamdulillah.
November lalu, di sekolah Vania diadakan kegiatan, berupa presentasi tentang My Dream Job.
Bunda Vania merasa agak bersalah, di saat ibu-ibu lainnya (Bunda tau dari grup wa kelas Vania) menyiapkan kostum untuk anaknya, Bunda tidak menyiapkan apa-apa. Dikarenakan situasi dan kondisi yang memang menyebabkan bunda tidak sempat mencari kostum chef. Bahkan celemek pun belum punya. Maafin Bunda ya Nak..
Tapi, dalam pikiran bunda, presentasi adalah serangkaian penjelasan yang kita berikan kepada orang lain, dengan ditunjang dengan tulisan dan gambar. Kostum, dalam hal ini hanya tambahan. Entah menurut penilaian guru Vania.
Pada akhirnya, memang bunda memotivasi saja Vania sendiri yang menyiapkan segala sesuatunya yang ingin dia presentasikan. Foto-foto saat Vania memasak, Vania yang pilih sendiri. Kata-kata tulisan untuk penjelasan foto-fotonya juga Vania yang pikirkan sendiri.
Intinya, Bunda bersyukur dan bangga karena Vania mau dan bisa, mempersiapkan semuanya sendiri. :-) Alhamdulillah.
Ah, serunya anak-anak. Semangat selalu ya, teman-teman.. ^_^ |
Ada sedikit cerita lucu di balik cita-cita Vania kali ini.
Vania suka memasak di dapur, dengan ditemani si mbak, terutama saat Bunda tak di rumah. Saat Bunda pulang, maka Vania akan memberi kejutan berupa makanan yang istimewa. Lalu, kemudian Vania menyatakan cita-cita yang membuat Bunda sedikit kaget. Wow, ternyata berubah lagi untuk yang ketiga kalinya. Hahaha...
"Bun, aku cita-citanya kalau besar nanti, mau jadi seperti si mbak aja. Masak di rumah," kata Vania.
Bunda apresiasi pilihan Vania yang memang baik dan mulia. Bunda motivasi Vania, "Vania, jadilah seseorang yang membawa kebaikan untuk lebih banyak orang lagi. Kalau kita punya banyak amal, insya Allah itu yang akan jadi tiket kita ke surgaNya nanti."
"Bagaimana Bun, caranya biar bisa bikin kebaikan untuk orang banyak?" tanya Vania.
Bunda menjelaskan, "ya, kalau Vania sukanya masak. Maka memasak untuk keluarga di rumah insya Allah menjadi pahala. Tapi kalau Vania bisa masak untuk yang di rumah, ditambah orang lain yang lebih banyak lagi, insya Allah pahalanya nambah juga."
Vania bersemangat.
Bunda lalu memberi contoh beberapa profesi memasak yang membawa kebaikan untuk banyak orang. Seperti halnya Bunda yang tidak hanya mengobati gigi Vania saja, tapi juga bisa mengobati gigi banyak orang. Bunda juga menjelaskan, bahwa, kalau memang inginnya di bidang masak, maka harus sampai kuliah juga belajar masaknya. Semakin banyak ilmu yang kita pelajari, maka insya Allah semakin sayang Allah sama kita.
Pastinya, Vania belum paham kalau Bunda menggunakan kata-kata "meninggikan derajat" orang-orang yang menuntut ilmu. ^_^
Demikianlah, akhirnya Vania bercita-cita tidak hanya menjadi seperti si mbak, tapi lebih dari itu, yaitu menjadi seorang chef, yang memasak untuk orang banyak. Dan menjadi seorang chef, yang setiap jum'at membuat nasi bungkus untuk orang kurang mampu.
Barakallah, Nak.. Semoga Allah mengijabah do'a dan cita-citamu selalu.
Do'a Vania untuk semua sahabat-sabahat blogger disini. ^_^