Friday, December 11, 2015

My Dream Job

Bunda Vania kembali lagi disini... Kembali mencatat cita-cita Vania lagi...

Setelah cita-cita saat TK dulu Vania ingin jadi dokter gigi tentara (karena pengaruh keluarga), kemudian saat kelas 1 SD cita-citanya berubah ingin menjadi ibu guru (karena suka dengan gurunya di kelas 1), kini Vania mengubah cita-citanya untuk yang ketiga kalinya... ^_^ 

Alhamdulillah....

Semakin banyak eksplorasi, semakin baik, insya Allah... 



"I want to be a chef," begitu kata Vania.

Kali ini pengaruhnya datang dari hobinya berkreasi di dapur. Sekali dua kali keberhasilannya membuat masakan yang mendapat pujian "Enak!" dari keluarga dan teman-teman membuat Vania semakin bersemangat.

November lalu, di sekolah Vania diadakan kegiatan, berupa presentasi tentang My Dream Job.

Bunda Vania merasa agak bersalah, di saat ibu-ibu lainnya (Bunda tau dari grup wa kelas Vania) menyiapkan kostum untuk anaknya, Bunda tidak menyiapkan apa-apa. Dikarenakan situasi dan kondisi yang memang menyebabkan bunda tidak sempat mencari kostum chef. Bahkan celemek pun belum punya. Maafin Bunda ya Nak..

Tapi, dalam pikiran bunda, presentasi adalah serangkaian penjelasan yang kita berikan kepada orang lain, dengan ditunjang dengan tulisan dan gambar. Kostum, dalam hal ini hanya tambahan. Entah menurut penilaian guru Vania.

Pada akhirnya, memang bunda memotivasi saja Vania sendiri yang menyiapkan segala sesuatunya yang ingin dia presentasikan. Foto-foto saat Vania memasak, Vania yang pilih sendiri. Kata-kata tulisan untuk penjelasan foto-fotonya juga Vania yang pikirkan sendiri.

Intinya, Bunda bersyukur dan bangga karena Vania mau dan bisa, mempersiapkan semuanya sendiri. :-) Alhamdulillah.



Photo by Bu Nita

Ah, serunya anak-anak. Semangat selalu ya, teman-teman.. ^_^

Ada sedikit cerita lucu di balik cita-cita Vania kali ini.

Vania suka memasak di dapur, dengan ditemani si mbak, terutama saat Bunda tak di rumah. Saat Bunda pulang, maka Vania akan memberi kejutan berupa makanan yang istimewa. Lalu, kemudian Vania menyatakan cita-cita yang membuat Bunda sedikit kaget. Wow, ternyata berubah lagi untuk yang ketiga kalinya. Hahaha... 

"Bun, aku cita-citanya kalau besar nanti, mau jadi seperti si mbak aja. Masak di rumah," kata Vania.

Bunda apresiasi pilihan Vania yang memang baik dan mulia. Bunda motivasi Vania, "Vania, jadilah seseorang yang membawa kebaikan untuk lebih banyak orang lagi. Kalau kita punya banyak amal, insya Allah itu yang akan jadi tiket kita ke surgaNya nanti."

"Bagaimana Bun, caranya biar bisa bikin kebaikan untuk orang banyak?" tanya Vania.

Bunda menjelaskan, "ya, kalau Vania sukanya masak. Maka memasak untuk keluarga di rumah insya Allah menjadi pahala. Tapi kalau Vania bisa masak untuk yang di rumah, ditambah orang lain yang lebih banyak lagi, insya Allah pahalanya nambah juga."

Vania bersemangat.

Bunda lalu memberi contoh beberapa profesi memasak yang membawa kebaikan untuk banyak orang. Seperti halnya Bunda yang tidak hanya mengobati gigi Vania saja, tapi juga bisa mengobati gigi banyak orang. Bunda juga menjelaskan, bahwa, kalau memang inginnya di bidang masak, maka harus sampai kuliah juga belajar masaknya. Semakin banyak ilmu yang kita pelajari, maka insya Allah semakin sayang Allah sama kita.

Pastinya, Vania belum paham kalau Bunda menggunakan kata-kata "meninggikan derajat" orang-orang yang menuntut ilmu. ^_^

Demikianlah, akhirnya Vania bercita-cita tidak hanya menjadi seperti si mbak, tapi lebih dari itu, yaitu menjadi seorang chef, yang memasak untuk orang banyak. Dan menjadi seorang chef, yang setiap jum'at membuat nasi bungkus untuk orang kurang mampu. 

Barakallah, Nak.. Semoga Allah mengijabah do'a dan cita-citamu selalu.

Do'a Vania untuk semua sahabat-sabahat blogger disini. ^_^



Monday, June 1, 2015

Kids Corner in PPIPTEK TMII

Vania sebenarnya sudah cukup sering ke PPIPTEK TMII. Mulai dari usia balita malah. Tapi dulu Vania nggak tertarik dengan apapun yang ada disini (ya iyalah ya... belum ngerti apa-apa mungkin).

Pertama kali Bunda catat Vania begitu antusias dengan aneka alat peraga yang ada disini adalah tahun lalu. Iyaa.. Sayang Bunda nggak mengabadikan di blog Vania.

Begitu sukanya Vania dengan aneka alat peraga di PPIPTEK. Sampai-sampai, dia berkali-kali menyatakan keinginannya kesini lagi dan lagi. Bagi Vania ke TMII sama dengan ke PPIPTEK.

Vania: "Bun, aku pengen main ke Taman Mini lagiii!"
Bunda dan Opa akhirnya ada kesempatan mengajak Vania ke TMII lagi bulan April yang lalu. Kami mengajak Vania ke spot baru yang kami pun belum pernah mengunjunginya. Tibalah kami di Taman Budaya Tionghoa.

Vania protes, "Ini bukan Taman Mini Buuuun!!!"

Bunda tinggal tepok jidat!

Tapi tak apalah.. Pertengahan Mei kemarin akhirnya Vania berkesempatan kesini lagi.

Ini beberapa foto Vania dari tahun lalu dengan baju pinknya. ^_^
Salah satu area yang Vania suka adalah area Mekanika. 

Daripada area medan listrik dan magnet, area mekanika memang lebih mudah dipahami oleh anak-anak, karena wujudnya tampak nyata. 


Area Mekanika dan Listrik ini satu lantai dan berdekatan dengan area anak. Wah! Vania happy banget berada disini. Sampai tak mau diajak pulang!


Banyak puzzle...


Bisa bereksperimen dengan bunyi dari berbagai macam benda dengan bentuk berbeda...


Mengeksplorasi bunyi-bunyi yang berbeda karena ukuran pipa yang berbeda pula...


Mencoba berjalan di atas tuts piano dan belajar tangga nada...


Ah ya... di area anak ini juga banyak gambar-gambar yang asik... :-D
Dan di area anak ini, ternyata bukan Vania saja yang senang... Hihihi...


Animal-faced... ^_^


Mencabut dan memetik hasil ladang... ^_^


Aneka rumah kayu dan balok mainan...


Tentu saja, selalu ada kesempatan menjadi sahabat bagi Pooh Bear.. ^_^


Ooh ya.. Jangan lupa juga dicoba area pengenalan profesi dokter... Ada sneli (jas dokter) kecil juga loh disini.... Juga ada stetoskop dan masih banyak lagi...



Kebetulan kelas 1 SD kemarin Vania ada pelajaran science tentang Our Five Senses! 
Yeay! Sekalian belajar! 

Dan di bawah ini adalah foto Vania di Arena Peneliti Cilik pada pertengahan Mei lalu... 


Beginilah gaya Vania yang kegirangan bertemu dengan arena bermain kesukaannya.. ^_^
Joget-joget!


Salah satu yang selalu disebut-sebut Vania. Lorong cermin! Anak-anak bisa kebingungan berada disini! Hahaha...

Coba tebak... di gambar atas, mana ya Vania yang asli?

Jawabannya: semua pantulan cermin dan Vania yang asli berada di belakang Bunda.


Pertengahan Mei lalu sepertinya PPIPTEK TMII sedang direnovasi di beberapa bagian. Tak banyak lagi alat peraga di area Mekanika. 


Belajar tentang gaya gesek dengan Opa. Beda permukaan, beda pula kesulitan menariknya. Padahal benda yang ditarik sama beratnya. Mudah-mudahan Vania sudah memahami penjelasan Opa ya... 


ILUSI.... Salah satu area yang juga sering disebut-sebut Vania. 


Ternyata ya... Nggak semua yang terlihat oleh mata, itu memang sama seperti itu keadaannya. Ilusi dan persepsi masing-masing orang pasti berbeda ya..

Bunda percaya, hal ini juga bermakna di kehidupan nyata.


Menjelajahi PPIPTEK dalam satu hari? 
Mustahil rasanya...

Terlalu banyak area yang belum maksimal dieksplor...

Untungnya dekat dengan rumah...

Tapi tetap, Bunda Vania merasa, seharusnya di Indonesia khususnya Jakarta harus dibangun lebih banyak lagi science museum!

:-D

Wednesday, May 27, 2015

Syukuran Milad Vania

Untuk ulang tahun Vania ke-7, Bunda tidak mengadakan acara yang banyak seperti ulang tahun ke-5 dan ke-6. Vania sudah SD, 7 tahun pun usia yang tepat untuk tambah rajin sholatnya ya.. Insya Allah..

Tapi tetap, tidak bisa drastis perubahannya. Kalau di ulang tahun ke-6 kemarin Vania mengadakan acara di sekolah. Kini pun sama. Hanya saja, di sekolah Vania sekarang, memang tidak dianjurkan untuk merayakan ulang tahun. Tapi, anak-anak yang mau berbagi bersama teman-temannya dipersilahkan.

Tidak ada nyanyian happy birthday, dll.. Hanya untaian do'a dari teman-teman Vania sesaat sebelum pulang sekolah (sama seperti teman-teman Vania sebelumnya yang berbagi saat milad), potong kue, berbagi goodybag, lalu go home. :-D

Bunda akan dokumentasikan disini kegiatan Vania sehari kemarin. 


Dua hari sebelum ulang tahun Vania, kado Bunda yang Bunda pesan di Lazada datang duluan. Belum sempat Bunda bungkus, udah dibuka Vania. Paket ini datangnya pas Vania pulang sekolah. Otomatis Vania langsung teriak, "Bunda apa ituuu??? Kok ada gambar frozen-nya?!"

Saking senangnya, tenda kecil ini (yang ternyata kecil banget yah, hahaha) sampai Vania bawa ke kamar tidur. Kata Vania, "asik aku punya kandang sekarang."

:-D


Saat hari ulang tahun Vania, pagi-pagi sekali, Oma Opa, Cachan, dan Eyang sudah menyiapkan kado. Bunda juga bungkus kado lagi. Tapi itu memang semua kebutuhan Vania sih. Hahaha...

Semua kado Vania taro di dalam tendanya. :-D


Untuk teman-teman Vania, baik yang di rumah maupun di sekolah.. Bunda siapkan goodybag yang isinya sederhana saja. Teman-teman di rumah dikirimkan nasi kuning dan souvenir ke rumahnya. Sedang yang di sekolah, supaya lebih praktis, sekotak roti saja dan souvenir.

Souvenirnya, Bunda pesan di Airin Handycrabby. Tempat pensil dan gantungan kunci nama yang lucu-lucu. Hehehe... 

Setelah Vania pulang sekolah, memang Bunda janji akan mengajak jalan-jalan bersama Aira. Jalan ke tempat yang dekat-dekat saja. 

Pulang sekolah, Aira langsung ke rumah Oma, ganti baju cantik dan ikut ke sekolah untuk jemput Kakak Vania. Tak sabar Aira menunggu kak Vania yang masih menyelesaikan worksheet, Aira memanggil-manggil dari luar jendela. :-D


Setelah semua teman Vania menyelesaikan worksheet, mereka bersiap untuk circle time dan berdo'a sebelum pulang. Tapi karena Vania ulang tahun, maka do'anya ditambah. Do'a khusus dari teman-teman Vania supaya Vania tambah pintar, jadi anak sholeha dan sehat selalu. Aamiin ya Allah. 


Sesudah berdo'a, teman-teman Vania bersiap pulang, dan Bunda sempatkan memotong kue untuk mereka semua bawa pulang. Insya Allah, mudah-mudahan berkah, aamiin...


Foto juga dong sama Bu Guru Grade 1, Al Farisi Blue.
Bu Cindy dan Bu Nisa. 
Sebentar lagi Vania kelas 2, insya Allah. 
Terima kasih untuk semua jasa bu Nisa dan bu Cindy, insya Allah jadi tabungan pahala. Aamiin...


Sudah ada cake dan goodybag.
Tapi tetap saja Vania minta mampir di kantin untuk jajan!

Duh!

Tapi ya kalau tak dikabulkan, kasihan juga ya... Akhirnya Bunda persilahkan. 


Kak Vania dan Aira tak sabar menanti pesanan jadi.


Es krim!


Foto di atas adalah foto dari bu guru Vania, bu Cindy. Tanggal 22 Mei 2015 kemarin bertepatan dengan peringatan Isra' Mi'raj di SD Nizamia Andalusia. Jadi, memang anak-anak dipersilahkan pakai baju muslim bebas, tidak pakai seragam seperti biasanya. 

Acaranya adalah lomba membaca terjemahan ayat-ayat Al-Qur'an.

Vania ini anak yang pemalu, Bunda sudah sering cerita. Waktu story telling beberapa minggu yang lalu, Vania mau tampil di depan, tapi suaranya bisik-bisik. Hihihi...

Sekarang, sudah ada kemajuan kata bu Cindy. Vania sudah keluar suaranya, walau intonasi pembacaan arti ayat Al-Qur'an nya belum terlalu jelas. Intonasi maksudnya lagunya. Wah, tak apalah Bunda pikir. Yang penting ada kemajuan.

Ketika saat sore hari bu Cindy mengirimkan gambar ini ke Bunda, Bunda ngikik sendirian. Apa Vania mau keluar suara karena mukanya ditutup sama kertas yah? Hihihi...

Duh... Bundanya jadi pesimis gini yah!

Tak apalah... Yang penting Vania sudah berani maju, dan mau membaca. Itu sudah lebih dari cukup. Insya Allah di kelas 2 nanti banyak perkembangannya. Aamiin.. 

* * *

Sesuai janji Bunda... setelah pulang sekolah, Bunda ajak Vania dan Aira main ke Istana Anak di TMII. Yang penting dekat rumah, dan membuat mereka senang, itu udah alhamdulillah banget! 







Di stand itu, Vania belajar belanja sendiri. Bunda beri Vania dan Aira masing-masing uang jajan. Kemudian mereka Bunda persilahkan belanja sendiri. Aira masih bingung, jadi kembali ke Bunda dengan uang utuh. Hihihi... Tapi Vania dapat bando. 

Ini Bunda ambil dari jauh karena memang permintaan Vania, Bunda nggak boleh deket-deket kalau Vania lagi belanja, dan nggak boleh dilihatin. Hahaha... Seraut wajah kecil itu masih mengintip Bundanya, apakah Bunda ngintip Vania atau tidak.

Jadi, kita main inti-intipan ya?! Hahaha....


Tak apalah... yang penting senang!


Alhamdulillah! :)

Sunday, May 17, 2015

Little Drama Queen

Tempo hari Bunda berbenah lemari Vania, dan melihat baju ini. Kemudian timbullah ide untuk mendokumentasikan celoteh Vania disini. 

Baju batik ini Bunda beli di Toko Mirota, saat Bunda ke Jogja akhir Maret lalu. Modelnya lucu. Model baju shanghai dengan motif batik yang cantik. Baju ini Bunda beli untuk oleh-oleh buat Vania.


Belum dipakai, karena sepertinya kalau Bunda bawakan untuk baju ganti di sekolah, Vania mungkin akan kesulitan menalikan bagian atasnya. Vania belum mahir tali temali. Dan kami belum bepergian lagi ke tempat yang cocok untuk pakai baju batik. Hahahaaa...

Bunda ingin menuliskan celoteh Vania disini untuk Bunda kenang, dan untuk contoh bagi ibu-ibu yang sangat khawatir meninggalkan anak-anak mereka saat harus bepergian jauh. Mommies, nggak usah khawatir!

Perjalanan Bunda ke Jogja kemarin adalah pertama kalinya Bunda bepergian jauh tanpa Vania. Artinya, dalam 3 hari itu kami tak bertemu. Duh, saat Bunda menyampaikan hal itu, Vania sediiiiiiiiih sekali. Air matanya langsung berlinang tanpa rengekan. Bunda mengartikan tangisan meraung atau rengekan sebagai tanda cengeng. Tapi kalau sudah nangis tanpa suara, nah ini berarti sungguhan. Keluar dari hati yang paling dalam. Dan hal ini membuat Bunda sedih juga.

Duh, Vania...

Sempat galau Bunda dibuat. Bunda memang nggak mengajak Vania, karena selain Vania sekolah, juga nanti biaya akan membengkak berkali-kali lipat. Hehehe...

Bunda sampai berdo'a semoga Vania dikuatkan hatinya. Setiap hari Bunda ajak Vania bicara dan menguatkan Vania. Setiap kali juga Vania pasti nangis.

Ini pengalaman pertama bagi Bunda, pertama juga bagi Vania. Jadi baik Bunda maupun Vania sedang di tahap belajar dalam hal ini. Berpisah untuk bepergian jauh. 

Hiks, Vaniaa... Padahal hanya untuk 3 hari loh! Dan Bunda juga sudah menjanjikan membelikan oleh-oleh yang banyak... 

Akhirnya tiba juga hari keberangkatan Bunda.

Bunda berangkat pagi karena flight jam 8 pagi dari bandara Halim. Jam 5:30 Bunda bangunkan Vania. Vania yang tersadar Bunda bangunkan karena Bunda akan pamit, langsung memerah matanya, dan nangis dalam diam lagi. Dan Vania tak mau melepaskan pelukannya dari leher Bunda. 

Bunda jadi ikutan nangiiiisss...

Tapi Opa dan Oma menguatkan Vania. Memeluk dan membujuk Vania. Bunda akhirnya siap berangkat. Dan sebelum keluar pintu rumah, tiba-tiba Vania teriak.

"Tunggu, Bundaaaa..."

Bunda lihat Vania berlari ke dalam kamar dan keluar dengan celengan birunya. Vania membuka bawahnya dan mengeluarkan selembar lima puluh ribuan. Lalu Vania memeluk Bunda lagi, sambil menangis lagi...

Duh, Bunda terharu... 

Dan lamaaa baru Vania bisa melepaskan tangan Bunda dan akhirnya Bunda bisa masuk ke mobil. 

Ketika masuk pesawat Bunda jadi nangis lagi. Membayangkan wajah sedih Vania. Tapi alhamdulillah, pagi itu Bunda dapat kabar... Vania sudah ceria ke sekolah, seperti biasanya!

Keesokan harinya, Bunda telpon Vania dari kampus Jogja.

Menanyakan kabar, sudah makan belum, senang tidak di sekolah, de el el...

Dan coba tebak, Vania menanyakan apa kepada Bunda...?

"Bun... Udah beliin aku oleh-oleh belum? Kan udah aku kasih uang 50 ribu."

Hah?!

Oh ternyata untuk itu toh Bundanya dikasih uang 50 ribu?! Bunda kirain buat sangu untuk jajannya Bunda. Hahahahaaaaaaaa.....

Bunda yang tadinya melankolis perasaannya, saat itu langsung ngakak. Dan untung saja jauh ya Vania, kalau dekat mungkin sudah Bunda kelitikin.

Huh! Dasar..!

Sebelum pulang ke Jakarta, Bunda belanja oleh-oleh di Malioboro untuk Vania. Banyaaak... Mainan, aksesoris, baju batik di atas itu, cokelat, bakpia, dan gudeg Yu Djum! Wew! Semua lebih dari 50 ribu alhamdulillah. Hahahaaaaa...

Uang 50 ribu itu akhirnya Bunda masukkan ke celengan Vania lagi.

Bunda baru paham setelah curhat dengan adik ipar Bunda, Tante Ayu, Mamanya Aira.

Aira dan Tante Ayu pun ternyata nangis-nangisan setiap kali Tante Ayu pergi jauh. Padahal udah sering. 

Aira ini sering ditinggal-tinggal Mamanya yang PNS, untuk tugas ke luar kota atau bahkan ke luar negeri. Dan ternyata kata tante Ayu anak yang ditinggal bepergian jauh memang butuh oleh-oleh yang banyak sebagai kompensasi rasa sedih mereka selama berjauhan.

Wallahu'alam...

Jadi kesimpulannya, nggak usah khawatir meninggalkan anak. Apalagi dijaga Opa dan Oma. Walau pakai adegan nangis-nangis yang menyayat hati, tapi yang penting banyak oleh-olehnya.

Hahahahaaaaa....

Monday, May 11, 2015

Traditional Games Day

Akhir April lalu, ada lagi kegiatan menyenangkan di sekolah Vania, temanya adalah Traditional Games Day. Masing-masing anak, membawa mainan tradisional ke sekolah. Sebagai tambahan, girls membawa minuman tradisional, dan boys membawa makanan tradisional.

Anak-anak membawa makanan dan minuman beberapa porsi, yang akan di share dengan sistem potluck...

Wah, seru...!


Mama-mama dipersilakan yang mau meminjamkan kain tradisional Indonesia ke sekolah untuk display... 

Jamannya Bunda kecil dulu.. Semua mainan ini adalah mainan sehari-hari Bunda bersama teman-teman SD bunda.. 

Sebenarnya, Bunda sempat bingung. Apa minuman tradisional yang disukai anak-anak? Vania jarang minum minuman tradisional. Hehehe... Kebanyakan mama-mama di kelas Vania membawa minuman kemasan, supaya anak-anak nggak repot bawanya. Lagipula, kami yang di kelas 1 SD ini masih belum terlalu paham bagaimana tradisi di sekolah Nizamia Andalusia ini. 

Tadinya, Bunda mau bawakan Vania susu kedelai atau sari kacang hijau. Tapi susu kedelai Vania nggak suka dan sari kacang hijau sudah banyak yang bawa. Akhirnya, karena bingung, Bunda bawakan Vania buahvita rasa guava, dengan pertimbangan guava adalah buah tropis yang Indonesia banget. Hahaha... 

Ternyata yaa... 

Sajian di sekolah bisa seperti bazaar yang wah...

Ini adalah dokumentasi mama-mama dari kelas Vania (seperti biasa, perwakilan untuk dokumentasi). 

Liat foto ini, dan ingat bawaan Vania, Bunda jadi malu euy!

Insya Allah, tahun depan Vania bawa sesuatu yang lebih enak, kalau bisa homemade, dengan kemasan yang lebih baik... Ehehehe.... 

Beberapa teman Vania yang memperagakan cara bermain lompat karet... 

Vania mencoba egrang, dipegangin bu Nisa... 

Membuat mainan dari balon dan air warna warni... 

Vania's 1st grade friends and teachers. 

Anak-anak ini sehari-hari di sekolah pakai sandal warna hijau. Sepatu hanya dipakai pergi dan pulang sekolah, serta upacara. :-)

Congklak, bekel dan lompat tali, adalah beberapa permainan tradisional yang kerap Vania mainkan di rumah.

Ohya, mainan yang Vania bawa ke sekolah adalah congklak. Alhamdulillah senang sekali Vania di sekolah seharian pelajarannya adalah bermain! Pulang sekolah Vania langsung heboh bercerita tentang kegiatan bermain di sekolah. Hihihi...

Have a great monday, dear friends.. :-)